Andri Hidayana Ajak Semua Pihak Telusuri Sumber Sedimentasi di Geopark Ciletuh

SUKABUMIPOST – Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi, Andri Hidayana, mengajak semua pihak untuk menyelidiki asal-usul sedimentasi tanah merah yang diduga berasal dari aktivitas pertambangan di hulu Geopark Ciletuh. Pernyataan ini disampaikan setelah ia membagikan video citra satelit yang menunjukkan kondisi terkini area terbuka yang diduga merupakan lokasi pertambangan di sekitar hulu sungai yang mengalir ke kawasan Geopark Ciletuh.

“Permukaan sungai yang mengalir ke Geopark Ciletuh dipenuhi oleh material tanah merah. Secara kasat mata, tanah tersebut tidak berasal dari sekitar Geopark Ciletuh. Kita perlu melakukan penelusuran lebih lanjut untuk mengetahui dari mana asal material tersebut,” ungkap Andri Hidayana, Selasa (10/12/2024).

Andri menekankan pentingnya kewaspadaan, terutama mengingat tingginya intensitas hujan di wilayah Ciwaru, yang dapat memicu banjir susulan. Dengan kondisi sungai yang dangkal, ia khawatir air akan meluap ke permukiman warga daripada mengalir ke sungai.

Seperti diketahui, beberapa sungai di kawasan Geopark Ciletuh telah meluap, menyebabkan banjir bandang di Desa Ciemas, Ciwaru, Mekarsakti, Mandrajaya, dan Tamanjaya di Kecamatan Ciemas. Sungai-sungai tersebut termasuk Sungai Cimarinjung, Sungai Ciateul, Ciemas, Cikanteh, dan Ciletuh.

“Kita perlu waspada terhadap kemungkinan banjir susulan. Sungai yang dangkal pasti akan membuat air meluap ke permukiman saat hujan deras,” tambahnya.

Lebih lanjut, Andri menekankan perlunya campur tangan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) atau instansi terkait untuk segera melakukan penyelidikan dan pemantauan di kawasan tersebut.

“Kalau berbicara tentang lingkungan, tentu DLH atau instansi pemerintah yang berwenang harus turun tangan. Kita tidak bisa membiarkan Geopark Ciletuh yang telah kita jaga selama ini menjadi ‘septik tank’ untuk pembuangan material tambang,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan bahwa kawasan Ciemas memiliki banyak titik lokasi penambangan, baik yang berizin maupun yang tidak. Oleh karena itu, dampak lingkungan dari aktivitas tersebut harus menjadi perhatian serius semua pihak.

“Mari kita jaga lingkungan dan selamatkan Geopark Ciletuh agar tidak rusak akibat aktivitas tambang,” tutup Andri.

Seruan ini menjadi pengingat penting bagi pemerintah daerah dan masyarakat untuk bersama-sama menjaga kelestarian Geopark Ciletuh yang telah diakui sebagai salah satu warisan geologi dunia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *